MAKASSAR, MITRASATU.com – Dialog Publik yang diadakan redaksi infomakassar.net berlangsung meriah di warkop Nassami, Jl. Sultan Alauddin, Rappocini Kota Makassar, Jum’at, 28 Februari 2020 malam.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan aktivis, LSM, media dan sejumlah organisasi lainnya di Sulawesi Selatan.
Dengan mengangkat tema “meredusir aksi unjuk rasa anarkis di Sulsel” dialog publik ini di hadiri pemateri seperti, Aiptu Syahrir selaku Babinkamtibmas Rappocini, Kompol Fauzi Ananda selaku Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Aiptu Umar selaku Perwakilan Polsek Rappocini dn DR. Syamsir Rahim selaku Wakil Dekan III FISIP Unismuh Makassar.
Sejumlah audiens dari beberapa pihak saling melontarkan pendapatnya kepada pemateri terkait masalah aksi unjuk rasa yang sering terjadi di Makassar yang dinilai Anarkis oleh sejumlah pihak.
Aiptu Syahrir selaku Babinkamtibmas Rappocini berpendapat bahwa mahasiswa diberi ruang untuk melakukan aksi unjuk rasa namun harus sesuai aturan.
Selain itu, Kompol Fauzi Ananda Kasat Intelkam Polrestabes Makassar mengutarakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya agar tidak berkoar.
“Adanya upaya-uapay yang tidak sampai pada tujuannya sehingga dapat menimbulkan tindakan anarkis. Kami pihak kepolisian juga berupaya mengatur agar emosional massa aksi tidak berkoar pada pengguna jalan saat melakukan aksi unjuk rasa”, tukasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Dekan III FISIP Unismuh Makassar, DR. Syamsir Rahim menyampikan prinsip-prinsip aksi unjuk rasa sesuai turan yang berlaku.
“Mahasiswa dipersilahkan untuk mengemukakan pendapatnya di depan umum, asalkan tetap kondusif dan waktu yang diberikan adalah sampai dengan pukul 18.00 waktu setempat, itu sesuai aturan yang berlaku.
Jangan ada suatu kegiatan yang dilakukan secara formil tapi lakukan secara terdidik, mahasiswa juga mesti menyadari bahwa tidak hanya berunjuk rasa untuk menyampaikan pendapat, namun aktif juga dalam berdiskusi dan menulis kritikan di media massa.
Pemerintah mesti peka untuk membuka ruangn-ruang diskusi seperti agar aspirasi mahasiswa tidak dituangkan ke jalanan tapi di forum-forum dialog, ini juga upaya antisipasi agar aksi unjuk rasa yang berujung anarkis tidak terjadi”, ucapnya. (Sofyan)
Editor: A2W.