Babinsa Koramil 08/Siantar Komsos Di Home Industri Pembuatan Keripik Kuping Gajah

oleh -217 Dilihat
Spread the love

SIMALUNGUN, MITRASATU.com — Kue kuping gajah merupakan salah satu kue tradisional asli Indonesia. Memiliki bentuk yang unik serta rasa yang manis, enak dan renyah. Bentuknya unik, tipis dan bermotif, memang sesuai dengan namanya, yaitu menyerupai kuping gajah.

Selain bentuknya yang istimewa itu, kue kuping gajah ini memiliki aneka rasa, mulai dari rasa coklat, vanila hingga rasa mocca. Kue kuping gajah ini dapat ditemui di pasar-pasar tradisional dan juga swalayan. Namun, semakin jarang dijumpai karena proses pembuatannya yang cukup rumit.

Padahal teknik pembuatannya cukup mudah dan bahan-bahannya pun mudah didapat. Kue kuping gajah ini cocok untuk dikonsumsi semua usia, karena tidak mengandung bahan pengawet juga pemanis buatan. Juga, kue kuping gajah ini cocok untuk disajikan sebagai camilan maupun teman menonton TV atau membaca majalah. Biasanya kue kuping gajah juga dihidangkan kepada para tamu pada hari-hari tertentu seperti hari-hari perayaan besar, pesta pernikahan dll.

Pada kesempatan tersebut Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/Siantar Kodim 0207/Simalungun Serma Jumirin melaksanakan komsos dengan pekerja home industri pembuat keripik kuping gajah milik Bapak Rinaldi di Nagori Laras 2 Kecamatan Siantar membicarakan tentang pemasaran produksi keripik kuping gajah. Senin (9/3/2020).

Dalam hal ini Bapak Rinaldi mengungkapkan Kue kuping gajah ini dibuat dari tepung terigu, gula, garam, vanili, telur dan coklat bubuk. Dalam tahap pembuatannya, bahan-bahan dicampur menjadi satu dan diuleni hingga bisa terbentuk.

Kemudian adonan dioles coklat lalu digulung. Setelah digulung sebaiknya dipadatkan dan di bentuk lonjong dan didiamkan selama 10 menit. Setelah itu adonan dipotong tipis-tipis dan digoreng. Dari prosesnya inilah, kue menyerupai kuping gajah dapat terbentuk. “Untuk pemasaran kue kuping gajah ini pasti kita tetap memasarkan ke toko-toko dan di pajak roti kering dan tradisional yang ada di Kota Pematangsiantar dan juga keluar Pematangsiantar salah satunya Kota Medan,” ungkap Bapak Rinaldy.

No More Posts Available.

No more pages to load.